1. Permasalahan
Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di
luar rumah untuk bekerja,
bersekolah
atau melakukan aktivitas lain. Aktifitas yang paling sering dilakukan di dalam
rumah adalah beristirahat dan tidur. Selebihnya, rumah berfungsi sebagai tempat
beraktivitas antara anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar
rumah.
Dengan
begitu, ada saat dimana rumah berada pada keadaan kosong, apalagi pada saat
pemilik rumah sedang pergi untuk waktu yang lama. Pada saat rumah kosong, tamu
yang datang ke rumah tersebut tidak akan diketahui oleh pemilik rumah, padahal
bisa jadi tamu tersebut merupakan tamu yang penting yang membawa informasi
penting bagi pemilik rumah yang sedang tidak ada di rumah. Ada juga saat dimana
penghuni rumah berada di rumah tetapi sedang tidak ingin menerima tamu karena
sedang ingin istirahat ataupun sedang sibuk melakukan pekerjaan rumah. Ada juga
isu mengenai tamu asing yang datang ke rumah, apakah penghuni rumah tersebut
harus membukakan pintu atau tidak saat tamu tersebut mengetuk pintu/menekan
bel.
2. Studi pendahuluan
Salah satu
cara untuk menyelesaikan beberapa masalah di atas dengan teknologi yang ada adalah dengan
menggunakan interkom video. Dengan interkom video, peghuni rumah dapat
mengetahui terlebih dahulu siapa yang bertamu ke rumahnya dengan melihatnya
melalui kamera yang terpasang pada interkom video. Agar pemilik rumah dapat
mengetahui siapa saja yang datang ke rumahnya dari mana saja dan kapan saja,
maka interkom video tersebut harus dihubungkan dengan jaringan internet dan dapat diakses melalui
aplikasi yang telah dibuat pada smartphone. Ada beberapa perusahaan yang telah
melakukan hal tersebut yaitu Aiphone, doorbot, Loxone intercom, dll. Mereka telah
mengintegrasikan produk interkom video mereka dengan aplikasi smartphone versi
mereka masing-masing. Tetapi pada sistemnya, belum terdapat fitur voicemail
sehingga pada saat tamu menghubungi penghuni rumah melalui interkom video dan
penghuni rumah tidak menjawabnya informasi tidak akan tersampaikan. Apabila ada
fitur voicemail, informasi dari tamu akan tersampaikan kepada penghuni rumah
pada saat penghuni rumah mengetahui ada notifikasi voicemail pada aplikasi interkom
video pada smartphone-nya. Mobotix merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
camera networking yang sukses
meningkatkan pendapatanya tiap tahunya dari produk yang mereka jual. Salah satu
produk yang telah dibuat untuk home
automation system adalah Hemispheric T24 IP Door Station. Produk ini
memiliki fungsi sebagai interkom video yang dapat diakses melalui jaringan
internet dan memiliki banyak fitur lain dimana salah satunya adalah voicemail. Produk
ini hanya dapat terintegrasi dengan smartphone dengan sistem operasi iOS dan
harganya sangat mahal yaitu sekitar 900 USD. Menurut eMarketer ( Perusahaan
peneliti pasar), Pengguna smartphone global mencapai satu miliar
pada 2012 dan akan menyentuh 1,75 miliar pada 2014. Pengguna smartphone ini tidak hanya menggunakan
iOS saja, tetapi juga banyak yang menggunakan sistem operasi Android.
3. Perumusan masalah
Dari studi
pendahuluan yang ada, dapat diketahui bahwa belum ditemukan adanya sistem
interkom video yang dapat terintegrasi dengan smartphone dengan sistem operasi
Android. Oleh karena itu, perlu dilakukan percobaan pembuatan sistem interkom
video yang dapat terintegrasi dengan smartphone dengan sistem operasi Android
4. Perumusan Kerangka Dasar
Untuk
membuat sistem interkom video yang dapat terintegrasi dengan smartphone Android
maka dibutuhkan proses pembuatan interkom video, server VoIP yang akan digunakan,
aplikasi berbasis sistem operasi Android yang bisa digunakan untuk komunikasi
dengan interkom video dan setelah itu pengujian QoS dari sistem interkom video yang
telah dibuat, apakah sudah memenuhi standar sistem VoIP yang baik atau belum. Apabila
sudah memenuhi standar dan dapat menghasilkan komunikasi video yang baik maka
sistem yang dibuat berhasil, apabila tidak akan dicari tahu permasalahanya dan
dicari solusi paling tepat.
5. Perumusan hipotesis
Pada
interkom video yang akan dibuat, akan digunakan Raspberry Pi yang diberi
keypad, microphone, speaker, dan kamera. Untuk server akan digunakan softswitch
Asterisk yang memiliki fitur voicemail, dan untuk smartphone-nya digunakan
Andromaxx c dengan sistem operasi Ice Cream Sandwich. Untuk modemnya digunakan
Huawei Telkomsel flash dengan data rate up to 7.2 Mbps. Secara teori, dengan
perangkat-perangkat tersebut seharusnya dapat dibuat sistem interkom video yang
dapat terintegrasi dengan smartphone Android.