Judul : Rancang Bangun dan Analisa QoS Sistem Interkom Video berbasis VoIP Terintegrasi dengan Smartphone Android
Pada Penelitian
yang dilakukan kali ini, akan digunakan metode eksperimen yaitu membuat suatu
sistem jaringan VoIP menggunakan server Asterisk dengan Client-nya adalah
softphone Raspberry Pi dan aplikasi softphone pada handphone dengan sistem
operasi Android. Selain itu, Sistem VoIP ini juga dilengkapi dengan fasilitas
Voicemail. Setelah sistem berhasil dibangun, akan dilakukan pengujian QoS
(Quality of Service) berdasarkan parameter-parameter VoIP yang ada untuk
menentukan layak atau tidaknya sistem yang dibuat ini.
A. Merumuskan
masalah
Bagaimana caranya membuat
suatu interkom video yang dapat terhubung ke internet publik dan memiliki
fasilitas voicemail dengan QoS yang
sesuai standar VoIP yang ada
B. Penyusunan
Kerangka Pemikiran
- Untuk Interkom video yang akan dibuat, akan digunakan Raspberry Pi yang difungsikan sebagai softphone yang dilengkapi dengan kamera, mikropon, dan speaker sehingga nantinya alat inilah yang akan terhubung langsung dengan tamu yang datang ke rumah. Aplikasi yang digunakan pada softphone ini nantinya adalah linphone karena bersifat opensource dan support dengan bermacam-macam video codec yang ada
- Untuk servernya digunakan server Asterisk karena support dengan berbagai macam codec video call dan memiliki banyak fitur lainya salah satunya adalah voicemail
- Untuk jaringan internetnya digunakan 3 (Tri) sebagai penyedia internetnya dengan paket AoN dengan bandwidth mencapai 1.11 Mbps
- Untuk aplikasi Android-nya akan dibuat sendiri dengan video codec yang sesuai dengan server dan interkom video yang dibuat
C. Perumusan
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran
yang ada, seharusnya sistem interkom video ini bisa dibuat dan dapat memenuhi
standar QoS VoIP yang ada
D. Pengujian
Hipotesis secara Empirik
Setelah sistem dibangun dan
dapat berkomunikasi antara satu dengan lainya, maka setelah itu akan dilakukan
pengujian QoS dari sistem tersebut. Pengujian dilakukan dengan cara melihat
parameter-parameter QoS pada sistem VoIP tersebut dan membandingkanya dengan
standar QoS VoIP yang ada. Cara melihat parameter-parameter tersebut adalah
dengan menggunakan software wireshark. Berikut merupakan parameter yang akan
diuji :
- Latency, merupakan waktu tunda yang terjadi dalam pengiriman sebuah paket. Berdasarkan rekomendasi ITU-T G.114, nilai latency maksimal dari pengiriman sebuah paket adalah 150ms. Jadi apabila pada pengujian nilai latency-nya melebihi 150ms maka sistem yang dibuat dianggap tidak berhasil
- Packet Loss, merupakan suatu kejadian dimana trafik terlalu padat sehingga terpaksa menghentikan pengiriman beberapa paket. Pada jaringan VoIP sendiri seharusnya tidak boleh ada paket loss karena dapat menurunkan dengan drastis kualitas percakapan yang ada. Cisco sendiri menyatakan batas maksimal packet loss adalah 1 % untuk codec default G.729. jadi apabila pada hasil pengujian packet loss yang dihasilkan lebih dari 1% maka sistem yang dibuat dianggap gagal
- Jitter, merupakan variasi nilai delay paket yang terjadi pada sebuah jaringan. Cisco menyatakan jika jaringan VoIP akan bekerja dengan efektif dengan variasi jitter kurang dari 100ms. Jadi apabila pada sistem yang dibuat nanti nilai jitter-nya melebihi 100ms maka dianggap gagal
E. Melakukan
Pembahasan
Pada bagian ini akan dilakukan
pembahasan mengenai hasil percobaan sistem yang telah dilakukan, apakah
berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil akan dicari tahu penyebabnya dan
dicari solusi yang paling tepat .
F. Menarik
Kesimpulan
Setelah proses pembahasan selesai
dilakukan akan ditarik sebuah kesimpulan yang merupakan inti dari hasil
penelitian yang dilakukan.
No comments:
Post a Comment