Menurut
Fellin, Tripodi dan Meyer (1969), penelitian adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat
disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Oleh karena itu, pada tahap akhir
penelitian diperluakan adanya kesimpulan dan saran. Kesimpulan digunakan untuk
menyampaikan garis besar hasil pada penelitian yang telah dilakukan sedangkan
saran digunakan untuk peneliti lain untuk melanjutkan penelitian yang telah
dilakukan tersebut.
Membuat
kesimpulan dan rekomendasi
(saran)
- Setelah
melakukan analisis dan interpretasi pada data yang didapat pada tahap pengujian penelitian,
selanjutnya peneliti membuat
generalisasi (kesimpulan umum)
berdasarkan batasan-batasan penelitian
yang ada dan sesuai dengan hipotesis
yang diajukan.
- Selain
itu juga perlu menyajikan saran, karena penelitian
biasanya memiliki keterbatasan keterbatasan atau asumsi-asumsi.
- Jika
riset merupakan riset terapan, maka agar hasil riset dapat
diterapkan dengan baik maka bisa
saja ada saran-saran yang perlu dipertimbangkan
oleh pelaksana hasil riset.
- Jika
riset merupakan riset dasar, artinya riset yang
bertujuan untuk kepentingan teori, dengan adanya
keterbatasan penelitian biasanya disarankan
agar peneliti yang selanjutnya untuk menindaklanjuti
hasil riset ini dengan menggunakan
asumsi-asumsi yang lain. Sehingga dapat dihasilkan
suatu scientific law yang
berlaku umum.
Berikut merupakan diagram proses pengambilan kesimpulan :
Contoh Kesimpulan dan Saran :
Judul : Analisa
Pengaruh Obstacle Terhadap
Sistem Kontrol dan
Monitor Lampu Jarak Jauh
Melalui Aplikasi Android Berbasis
Jaringan Sensor Nirkabel
Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pembuatan tugas akhir ini proses kontrol dan monitor lampu ruangan jarak jauh dapat ditarik kesimpulan
sebagai
berikut:
1. Proses kontrol
dan monitor jarak jauh telah berhasil dikembangkan
menggunakan sistem ini dengan Android sebagai media
pengendali.
2. Sistem ini
cocok untuk
dapat diimplementasikan pada gedung perkantoran, apartement, rumah
mewah dan gedung besar yang
membutuhkan
sistem kontrol.
3. Aplikasi android yang dibuat bersifat multifungsi, yaitu sebagai sistem
kontrol dan monitoring.
4. Kualitas jaringan tidak
mempengaruhi
proses kontrol dan monitor lampu menggunakan aplikasiAndroid, karena ukuran
data informasi
yang dikirimkan sangat
kecil sehingga tidak membutuhkan jaringan dengan kualitas tinggi.
5. Interferensi berupa
Access Point
dapat mempengaruhi
kuat sinyal dari Xbee, karena
keduanya memiliki
gelombang radio yang sama.
6. Semakin banyak
penghalang
yang
menghalangi komunikasi jaringan Zigbee, maka akan menghambat komunikasi
antara jaringan tersebut sehingga
proses pengiriman informasi akan terhambat
pula.
Saran
Berdasarkan
hasil perancangan dan pengujian, dapat
diambil beberapa saran
sebagai berikut:
1. Pada sistem ini tidak terdapat tombol darurat berupa switch untuk saklar ON – OFF secara
manual apabila sewaktu
– waktu terjadi
masalah atau error.
2. Topologi yang
digunakan pada sistem ini merupakan topologi star.
Jarak maksimum
untuk kondisi indoor dengan obstacle sebesar 45 meter. Untuk pengembangan sistem ini dapat digunakan jenis topologi yang lain untuk
didapatkan jarak yang lebih
jauh sehingga dapat diimplementasikan pada gedung yang lebih besar.
3. Sistem ini dapat diaplikasikan pada gedung perkantoran, sekolah, apartement, atau
rumah mewah karena dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya listrik.
4. Desain aplikasi
Android masih
cukup sederhana.
Untuk
pengembangan selanjutnya
dapat dibuat desain yang lebih menarik.
Sumber :
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1309
Mirrah Kusuma, Titis. 2013. Analisa
Pengaruh Obstacle Terhadap
Sistem Kontrol dan
Monitor Lampu Jarak Jauh
Melalui Aplikasi Android Berbasis
Jaringan Sensor Nirkabel. Semarang
No comments:
Post a Comment