Friday, July 11, 2014

Membuat Kesimpulan dan Saran Penelitian



Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969),  penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Oleh karena itu, pada tahap akhir penelitian diperluakan adanya kesimpulan dan saran. Kesimpulan digunakan untuk menyampaikan garis besar hasil pada penelitian yang telah dilakukan sedangkan saran digunakan untuk peneliti lain untuk melanjutkan penelitian yang telah dilakukan tersebut.

Membuat kesimpulan dan rekomendasi (saran)
Setelah melakukan analisis dan interpretasi pada data yang didapat pada tahap pengujian penelitian, selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan umum) berdasarkan batasan-batasan penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
Selain itu juga perlu menyajikan saran,  karena penelitian biasanya memiliki keterbatasan keterbatasan atau asumsi-asumsi.
-    Jika riset merupakan riset terapan, maka agar  hasil riset dapat diterapkan dengan baik maka bisa saja ada saran-saran yang perlu dipertimbangkan oleh pelaksana hasil riset.
-    Jika riset merupakan riset dasar, artinya riset yang bertujuan untuk kepentingan teori, dengan adanya keterbatasan penelitian biasanya disarankan agar peneliti yang selanjutnya untuk menindaklanjuti hasil riset ini dengan menggunakan asumsi-asumsi yang lain.  Sehingga dapat dihasilkan suatu scientific law yang berlaku umum.

Berikut merupakan diagram proses pengambilan kesimpulan :



Contoh Kesimpulan dan Saran : 

Judul : Analisa Pengaruh Obstacle Terhadap Sistem Kontrol dan Monitor Lampu Jarak Jauh Melalui Aplikasi Android Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel

Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pembuatan tugas akhir ini proses kontrol dan monitor lampu ruangan jarak jauh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.   Proses kontrol dan monitor jarak jauh telah berhasil dikembangkan menggunakan sistem ini dengan Android sebagai media pengendali.
2.   Sistem ini  cocok  untuk  dapat  diimplementasikan  pada  gedung perkantoran, apartement, rumah mewah dan gedung besar yang membutuhkan sistem kontrol.
3.      Aplikasi android yang dibuat bersifat multifungsi, yaitu sebagai sistem kontrol dan monitoring.
4.  Kualitas jaringan tidak mempengaruhi proses kontrol dan monitor lampu menggunakan  aplikasiAndroid, karena ukuran data informasi yang dikirimkan sangat kecil sehingga tidak membutuhkan jaringan dengan kualitas tinggi.
5.  Interferensi  berupa  Access  Point  dapat  mempengaruhi kuat sinyal dari Xbee, karena keduanya memiliki gelombang radio yang sama.
6.   Semakin  banyak  penghalang  yang  menghalangi  komunikasi  jaringan Zigbee,  maka  akan menghambat  komunikasi  antara  jaringan  tersebut sehingga proses pengiriman informasi akan terhambat pula.

Saran
Berdasarkan  hasil  perancangan  dan  pengujian,  dapat  diambil  beberapa  saran sebagai berikut:
1.   Pada sistem ini tidak terdapat tombol darurat berupa switch untuk saklar ON OFF secara manual apabila sewaktu – waktu terjadi masalah atau error.
2.    Topologi  yang digunakan pada sistem ini merupakan topologi star.  Jarak maksimum untuk kondisi indoor dengan obstacle sebesar 45 meter. Untuk pengembangan sistem ini dapat digunakan jenis topologi yang lain  untuk didapatkan jarak yang lebih jauh sehingga dapat diimplementasikan pada gedung yang lebih besar.
3.  Sistem ini dapat diaplikasikan pada gedung perkantoran, sekolah, apartement, atau rumah mewah karena dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya listrik.
4.    Desain  aplikasi  Android  masih  cukup  sederhana.  Untuk  pengembangan selanjutnya dapat dibuat desain yang lebih menarik.

Sumber :
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1309
Mirrah Kusuma, Titis. 2013. Analisa Pengaruh Obstacle Terhadap Sistem Kontrol dan Monitor Lampu Jarak Jauh Melalui Aplikasi Android Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel. Semarang 

No comments:

Post a Comment