Wednesday, March 19, 2014

Identifikasi Masalah pada Penalitian



Judul : Rancang Bangun dan Analisa QoS Sistem Interkom Video berbasis VoIP Terintegrasi dengan Smartphone Android

Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di luar rumah untuk bekerja, bersekolah, atau melakukan aktivitas lain. Aktifitas yang paling sering dilakukan di dalam rumah adalah beristirahat dan tidur. Selebihnya, rumah berfungsi sebagai tempat beraktivitas antara anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar rumah.
Dengan begitu, ada saat dimana rumah berada pada keadaan kosong, apalagi pada saat pemilik rumah sedang pergi untuk waktu yang lama. Pada saat rumah kosong, tamu yang datang ke rumah tersebut tidak akan diketahui oleh pemilik rumah, padahal bisa jadi tamu tersebut merupakan tamu yang penting yang membawa informasi penting bagi pemilik rumah yang sedang tidak ada di rumah. Ada juga saat dimana penghuni rumah berada di rumah tetapi sedang tidak ingin menerima tamu karena sedang ingin istirahat ataupun sedang sibuk melakukan pekerjaan rumah. Ada juga isu mengenai tamu asing yang datang ke rumah, apakah penghuni rumah tersebut harus membukakan pintu atau tidak saat tamu tersebut mengetuk pintu/menekan bel.
Interkom video merupakan salah satu alat yang bisa digunakan pemilik rumah untuk mengatasi beberapa masalah tersebut. Dengan interkom video, pemilik rumah bisa mengetahui siapa yang sedang bertamu ke rumahnya. Tetapi, dengan interkom video yang ada saat ini, pemilik rumah belum bisa mengetahui siapa saja yang datang ke rumahnya pada saat pemilik rumah sedang tidak ada dirumah karena interkom video yang ada pada saat ini hanya mencakup area sekitar rumah, belum ada yang tersambung ke jaringan publik sehingga tidak bisa di-remote dari jauh.

Perumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, muncul suatu permasalahan yaitu bagaimana caranya membangun suatu sistem interkom video smarthome yang terhubung dengan jaringan internet publik dengan QoS yang memenuhi standar VoIP dan memiliki fasilitas voicemail  

Wednesday, March 12, 2014

Metodologi Penelitian Bag.2



Judul : Rancang Bangun dan Analisa QoS Sistem Interkom Video berbasis VoIP Terintegrasi dengan Smartphone Android


 
Pada Penelitian yang dilakukan kali ini, akan digunakan metode eksperimen yaitu membuat suatu sistem jaringan VoIP menggunakan server Asterisk dengan Client-nya adalah softphone Raspberry Pi dan aplikasi softphone pada handphone dengan sistem operasi Android. Selain itu, Sistem VoIP ini juga dilengkapi dengan fasilitas Voicemail. Setelah sistem berhasil dibangun, akan dilakukan pengujian QoS (Quality of Service) berdasarkan parameter-parameter VoIP yang ada untuk menentukan layak atau tidaknya sistem yang dibuat ini.

A.    Merumuskan masalah
Bagaimana caranya membuat suatu interkom video yang dapat terhubung ke internet publik dan memiliki fasilitas voicemail dengan QoS yang sesuai standar VoIP yang ada

B.   Penyusunan Kerangka Pemikiran

  • Untuk Interkom video yang akan dibuat, akan digunakan Raspberry Pi yang difungsikan sebagai softphone yang dilengkapi dengan kamera, mikropon, dan speaker sehingga nantinya alat inilah yang akan terhubung langsung dengan tamu yang datang ke rumah. Aplikasi yang digunakan pada softphone ini nantinya adalah linphone karena bersifat opensource dan support dengan bermacam-macam video codec yang ada
  • Untuk servernya digunakan server Asterisk karena support dengan berbagai macam codec video call dan memiliki banyak fitur lainya salah satunya adalah voicemail 
  • Untuk jaringan internetnya digunakan 3 (Tri) sebagai penyedia internetnya dengan paket AoN dengan bandwidth mencapai 1.11 Mbps 
  • Untuk aplikasi Android-nya akan dibuat sendiri dengan video codec yang sesuai dengan server dan interkom video yang dibuat

C.    Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada, seharusnya sistem interkom video ini bisa dibuat dan dapat memenuhi standar QoS VoIP yang ada

D.    Pengujian Hipotesis secara Empirik
Setelah sistem dibangun dan dapat berkomunikasi antara satu dengan lainya, maka setelah itu akan dilakukan pengujian QoS dari sistem tersebut. Pengujian dilakukan dengan cara melihat parameter-parameter QoS pada sistem VoIP tersebut dan membandingkanya dengan standar QoS VoIP yang ada. Cara melihat parameter-parameter tersebut adalah dengan menggunakan software wireshark. Berikut merupakan parameter yang akan diuji :

  1. Latency,  merupakan waktu tunda yang terjadi dalam pengiriman sebuah paket. Berdasarkan rekomendasi ITU-T G.114, nilai latency maksimal dari pengiriman sebuah paket adalah 150ms. Jadi apabila pada pengujian nilai latency-nya melebihi 150ms maka sistem yang dibuat dianggap tidak berhasil 
  2. Packet Loss, merupakan suatu kejadian dimana trafik terlalu padat sehingga terpaksa menghentikan pengiriman beberapa paket. Pada jaringan VoIP sendiri seharusnya tidak boleh ada paket loss karena dapat menurunkan dengan drastis kualitas percakapan yang ada. Cisco sendiri menyatakan batas maksimal packet loss adalah 1 % untuk codec default G.729. jadi apabila pada hasil pengujian packet loss yang dihasilkan lebih dari 1% maka sistem yang dibuat dianggap gagal 
  3. Jitter, merupakan variasi nilai delay paket yang terjadi pada sebuah jaringan. Cisco menyatakan jika jaringan VoIP akan bekerja dengan efektif dengan variasi jitter kurang dari 100ms. Jadi apabila pada sistem yang dibuat nanti nilai jitter-nya melebihi 100ms maka dianggap gagal


E.     Melakukan Pembahasan
Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil percobaan sistem yang telah dilakukan, apakah berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil akan dicari tahu penyebabnya dan dicari solusi yang paling tepat .

F.     Menarik Kesimpulan
Setelah proses pembahasan selesai dilakukan akan ditarik sebuah kesimpulan yang merupakan inti dari hasil penelitian yang dilakukan.

Wednesday, March 5, 2014

Langkah Metodologi Penelitian Bag I (Rancang Bangun dan Analisa QoS Sistem Interkom Video berbasis VoIP Terintegrasi dengan Smartphone Android)



1.      Permasalahan
Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya berada di luar rumah untuk bekerja, bersekolah atau melakukan aktivitas lain. Aktifitas yang paling sering dilakukan di dalam rumah adalah beristirahat dan tidur. Selebihnya, rumah berfungsi sebagai tempat beraktivitas antara anggota keluarga atau teman, baik di dalam maupun di luar rumah.
Dengan begitu, ada saat dimana rumah berada pada keadaan kosong, apalagi pada saat pemilik rumah sedang pergi untuk waktu yang lama. Pada saat rumah kosong, tamu yang datang ke rumah tersebut tidak akan diketahui oleh pemilik rumah, padahal bisa jadi tamu tersebut merupakan tamu yang penting yang membawa informasi penting bagi pemilik rumah yang sedang tidak ada di rumah. Ada juga saat dimana penghuni rumah berada di rumah tetapi sedang tidak ingin menerima tamu karena sedang ingin istirahat ataupun sedang sibuk melakukan pekerjaan rumah. Ada juga isu mengenai tamu asing yang datang ke rumah, apakah penghuni rumah tersebut harus membukakan pintu atau tidak saat tamu tersebut mengetuk pintu/menekan bel.
2.      Studi pendahuluan
Salah satu cara untuk menyelesaikan beberapa masalah di atas  dengan teknologi yang ada adalah dengan menggunakan interkom video. Dengan interkom video, peghuni rumah dapat mengetahui terlebih dahulu siapa yang bertamu ke rumahnya dengan melihatnya melalui kamera yang terpasang pada interkom video. Agar pemilik rumah dapat mengetahui siapa saja yang datang ke rumahnya dari mana saja dan kapan saja, maka interkom video tersebut harus dihubungkan dengan  jaringan internet dan dapat diakses melalui aplikasi yang telah dibuat pada smartphone. Ada beberapa perusahaan yang telah melakukan hal tersebut yaitu Aiphone, doorbot, Loxone intercom, dll. Mereka telah mengintegrasikan produk interkom video mereka dengan aplikasi smartphone versi mereka masing-masing. Tetapi pada sistemnya, belum terdapat fitur voicemail sehingga pada saat tamu menghubungi penghuni rumah melalui interkom video dan penghuni rumah tidak menjawabnya informasi tidak akan tersampaikan. Apabila ada fitur voicemail, informasi dari tamu akan tersampaikan kepada penghuni rumah pada saat penghuni rumah mengetahui ada notifikasi voicemail pada aplikasi interkom video pada smartphone-nya. Mobotix merupakan perusahaan yang bergerak di bidang camera networking yang sukses meningkatkan pendapatanya tiap tahunya dari produk yang mereka jual. Salah satu produk yang telah dibuat untuk home automation system adalah Hemispheric T24 IP Door Station. Produk ini memiliki fungsi sebagai interkom video yang dapat diakses melalui jaringan internet dan memiliki banyak fitur lain dimana salah satunya adalah voicemail. Produk ini hanya dapat terintegrasi dengan smartphone dengan sistem operasi iOS dan harganya sangat mahal yaitu sekitar 900 USD. Menurut eMarketer ( Perusahaan peneliti pasar), Pengguna smartphone global mencapai satu miliar pada 2012 dan akan menyentuh 1,75 miliar pada 2014. Pengguna smartphone ini tidak hanya menggunakan iOS saja, tetapi juga banyak yang menggunakan sistem operasi Android.
3.      Perumusan masalah
Dari studi pendahuluan yang ada, dapat diketahui bahwa belum ditemukan adanya sistem interkom video yang dapat terintegrasi dengan smartphone dengan sistem operasi Android. Oleh karena itu, perlu dilakukan percobaan pembuatan sistem interkom video yang dapat terintegrasi dengan smartphone dengan sistem operasi Android
4.      Perumusan Kerangka Dasar
Untuk membuat sistem interkom video yang dapat terintegrasi dengan smartphone Android maka dibutuhkan proses pembuatan interkom video, server VoIP yang akan digunakan, aplikasi berbasis sistem operasi Android yang bisa digunakan untuk komunikasi dengan interkom video  dan setelah itu  pengujian QoS dari sistem interkom video yang telah dibuat, apakah sudah memenuhi standar sistem VoIP yang baik atau belum. Apabila sudah memenuhi standar dan dapat menghasilkan komunikasi video yang baik maka sistem yang dibuat berhasil, apabila tidak akan dicari tahu permasalahanya dan dicari solusi paling tepat.
5.      Perumusan hipotesis
Pada interkom video yang akan dibuat, akan digunakan Raspberry Pi yang diberi keypad, microphone, speaker, dan kamera. Untuk server akan digunakan softswitch Asterisk yang memiliki fitur voicemail, dan untuk smartphone-nya digunakan Andromaxx c dengan sistem operasi Ice Cream Sandwich. Untuk modemnya digunakan Huawei Telkomsel flash dengan data rate up to 7.2 Mbps. Secara teori, dengan perangkat-perangkat tersebut seharusnya dapat dibuat sistem interkom video yang dapat terintegrasi dengan smartphone Android.