Wednesday, March 12, 2014

Metodologi Penelitian Bag.2



Judul : Rancang Bangun dan Analisa QoS Sistem Interkom Video berbasis VoIP Terintegrasi dengan Smartphone Android


 
Pada Penelitian yang dilakukan kali ini, akan digunakan metode eksperimen yaitu membuat suatu sistem jaringan VoIP menggunakan server Asterisk dengan Client-nya adalah softphone Raspberry Pi dan aplikasi softphone pada handphone dengan sistem operasi Android. Selain itu, Sistem VoIP ini juga dilengkapi dengan fasilitas Voicemail. Setelah sistem berhasil dibangun, akan dilakukan pengujian QoS (Quality of Service) berdasarkan parameter-parameter VoIP yang ada untuk menentukan layak atau tidaknya sistem yang dibuat ini.

A.    Merumuskan masalah
Bagaimana caranya membuat suatu interkom video yang dapat terhubung ke internet publik dan memiliki fasilitas voicemail dengan QoS yang sesuai standar VoIP yang ada

B.   Penyusunan Kerangka Pemikiran

  • Untuk Interkom video yang akan dibuat, akan digunakan Raspberry Pi yang difungsikan sebagai softphone yang dilengkapi dengan kamera, mikropon, dan speaker sehingga nantinya alat inilah yang akan terhubung langsung dengan tamu yang datang ke rumah. Aplikasi yang digunakan pada softphone ini nantinya adalah linphone karena bersifat opensource dan support dengan bermacam-macam video codec yang ada
  • Untuk servernya digunakan server Asterisk karena support dengan berbagai macam codec video call dan memiliki banyak fitur lainya salah satunya adalah voicemail 
  • Untuk jaringan internetnya digunakan 3 (Tri) sebagai penyedia internetnya dengan paket AoN dengan bandwidth mencapai 1.11 Mbps 
  • Untuk aplikasi Android-nya akan dibuat sendiri dengan video codec yang sesuai dengan server dan interkom video yang dibuat

C.    Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada, seharusnya sistem interkom video ini bisa dibuat dan dapat memenuhi standar QoS VoIP yang ada

D.    Pengujian Hipotesis secara Empirik
Setelah sistem dibangun dan dapat berkomunikasi antara satu dengan lainya, maka setelah itu akan dilakukan pengujian QoS dari sistem tersebut. Pengujian dilakukan dengan cara melihat parameter-parameter QoS pada sistem VoIP tersebut dan membandingkanya dengan standar QoS VoIP yang ada. Cara melihat parameter-parameter tersebut adalah dengan menggunakan software wireshark. Berikut merupakan parameter yang akan diuji :

  1. Latency,  merupakan waktu tunda yang terjadi dalam pengiriman sebuah paket. Berdasarkan rekomendasi ITU-T G.114, nilai latency maksimal dari pengiriman sebuah paket adalah 150ms. Jadi apabila pada pengujian nilai latency-nya melebihi 150ms maka sistem yang dibuat dianggap tidak berhasil 
  2. Packet Loss, merupakan suatu kejadian dimana trafik terlalu padat sehingga terpaksa menghentikan pengiriman beberapa paket. Pada jaringan VoIP sendiri seharusnya tidak boleh ada paket loss karena dapat menurunkan dengan drastis kualitas percakapan yang ada. Cisco sendiri menyatakan batas maksimal packet loss adalah 1 % untuk codec default G.729. jadi apabila pada hasil pengujian packet loss yang dihasilkan lebih dari 1% maka sistem yang dibuat dianggap gagal 
  3. Jitter, merupakan variasi nilai delay paket yang terjadi pada sebuah jaringan. Cisco menyatakan jika jaringan VoIP akan bekerja dengan efektif dengan variasi jitter kurang dari 100ms. Jadi apabila pada sistem yang dibuat nanti nilai jitter-nya melebihi 100ms maka dianggap gagal


E.     Melakukan Pembahasan
Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil percobaan sistem yang telah dilakukan, apakah berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil akan dicari tahu penyebabnya dan dicari solusi yang paling tepat .

F.     Menarik Kesimpulan
Setelah proses pembahasan selesai dilakukan akan ditarik sebuah kesimpulan yang merupakan inti dari hasil penelitian yang dilakukan.

No comments:

Post a Comment